Yup…jalur ini termasuk rawan kecelakaan karena kondisi jalan yang berliku, menanjak-menurun dan aspal cenderung nggak rata. Selain itu yang harus diwaspadai oleh pengendara motor adalah di setiap tikungan terkadang ada sedikit tumpahan solar yang berasal dari bis ataupun truk yang melintas. Ya, dari tumpahan solar inilah yang bisa memicu kecelakaan motor seperti tergelincir. Dulu ketika saya masih kuliah, kebetulan pernah jadi korban tumpahan tersebut di tikungan kawasan Pait – Slatri. Alhamdulillah cuma lecet saja di kaki. Kejadian yang sama juga dialami teman saya di kawasan Wisata Payung-Batu karena ceceran solar dijalan.
Namun kejadian yang hampir sama lagi-lagi saya alami ketika hari minggu kemarin (14/10) melakukan perjalanan ke Malang. Saat melibas tikungan di kawasan Slatri, tiba-tiba ban belakang Mio yang saya kendarai oleng seperti ban kempes lalu ban depan juga bergerak liar, untungnya nggak sampai terjatuh. Kemudian saya menepi untuk cek ban ternyata normal alias nggak kempes seperti yang saya perkirakan namun permukaan ban basah berminyak. Lalu tiba-tiba di depan saya ada pengendara motor terjatuh beserta boncengernya. Setelah saya perhatikan ternyata kondisi jalan ada ceceran cairan yang saya lihat bukan solar dan tak berbau, entah apa itu, yang jelas licin banget.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan dengan berjalan pelan 40 kpj saja karena ceceran cairan tersebut masih ada dan tak terputus. Ketika sampai di kawasan Jombok, saya menemui keramaian orang-orang di pinggir jalan dan ternyata baru saja terjadi ada pengendara terpeleset juga. Setelah brenti sebentar lalu melanjutkan perjalanan lagi, belum ada 1 km saya temui keramaian lagi dan teryata kecelakaan yang serupa namun yang ini nampaknya lebih parah karena pengendara motor tersebut sampai tidak sadarkan diri. Penyebabnya sama, karene ceceran tadi.
Setelah perjalanan sampai pertigaan Selorejo, ceceran cairan tersebut mengarah ke jalan menuju Selorejo. Selepas pertigaan tadi, kondisi jalan raya sudah normal dan saya bisa sedikit menambah kecepatan sambil terheran mengenai kejadian barusan. Mungkin ada kendaraan yang membawa cairan tertentu lalu tumpah dan tidak ada yang mengetahuinya. Apapun cairan itu, saya harap pengendara motor yang melintasi jalan ini harus ekstra waspada dan tidak tergoda untuk menggeber motornya terlalu kencang karena tikungan yang memang cukup menantang ini. (Ochim)
wah bahaya juga nih, semoga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan di sepanjang jalan ya 🙂
amiiiin….
ngawur tuh yg kencing dijlnan smbarangan..
di jepang dah dipenjara pelakunya..
walah…gitu ya…
Edan, kelakuan siapakah itu ? Parah 👿
kelakuan si kucing garong,ahahahaa
klu gtu bawa roda empat biar lebih aman.dan ajak temen yng sdh tau kondisi jln ini.
wah la ra ndue rudo papat kang 😀
kalo nemuin aspal yg mengkilat-mengkilat lebih baik dihindari karen kebanyakan licin.mending pilih yg burek-burek aja kan bro….haha
hahahaa bisa aja neh
pernah ad pengalaman sprti itu di kwasan cikupa-tangerang..
Sepanjang jln ada ceceran klo dliat diaspal spt air biasa byk jg yg jatuh krn ceceran itu sy pun hmpir jatuh jg..trnyata ada truk yg yg membawa alat berat yg OLI nya tumpah..wess pantes aja licin bgt lha wong oli..
Kalo diaspal oli tdk trlalu tlihat spt oli mlh spt air biasa krn aspal hitam..
iya mas,jadi kudu lebih waspada….
wah ra tanggung jawab kui wonge..
lhaiyo…jian garai wong ciloko wae…
nice inpoh..
salam aremania..
http://bennylukitopurnomo.wordpress.com/2012/10/11/ganti-stoplamp-bysonku-degan-led/
salam aremania juga sob 😀
Ngeri
bro kalau boleh tukar link di sini http://gombongmotorcommunity.com/
lam kenal
siiip…akan saya buat blogrollnya dulu sob 🙂
wah bahaya juga ya
gimana kalau jatuh langsung dilindes bus atau truk 😦
hii…ngeri..
untunge ndek minggu kae arep single turing nek malang gak sido
wah yo alhamdulillah bang….
oyii suip infonya dolor, karna sya hampir setiap hari lewat jalan itu
hati2 kang…