Kuliner

Sarapan Pagi Yang Nikmat

warung soto ayam ngoroRiding ke sekolah pagi-pagi dari Mojokerto ke Puncu ternyata membuat perut ini mudah lapar, makanya kadang kalau sudah di tujuan, saya segera ke kantin untuk sarapan. Namun kemarin ketika perjalanan masih sampai di daerah Ngoro, ada warung soto ayam yang setiap hari selalu ramai pengunjung, saya jadi penasaran pengen mampir kesana. Kalau lihat warung yang banyak pengunjungnya, berarti masakannya cukup enak donk??

Saya geser saklar lampu sein GL Max ke kiri lalu menepi di sebelah warung. Lalu pesen soto ayam satu porsi dan teh hangat.

“pakai jerohan mas?” begitu kata penjualnya.

“nggak pak, biasa saja” jawab saya yang memang nggak suka jerohan. Masih lebih enak yang porsi biasa saja.

Soto ayam NgoroNggak lama pesenan saya datang, wow ternyata ada koyanya…saya berpikir ini rasanya pasti seperti soto ayam yang ada di Mojokerto, yaitu soto khas lamongan, karena semua soto ayam disana kuahnya kuning serta ada serbuk koyanya itu. Saya ngicipi kuahnya dulu dan memang terasa sedap, percis kayak soto ayam di Mojokerto, pokoknya rasanya pas banget, apalagi suwiran daging ayamnya cukup banyak, pantesan banyak yang suka ke warung ini.

Sekitar 15 menit nongkrong menikmati soto ayam, saya bergegas melanjutkan perjalanan lagi menuju sekolah sekitar 25 km lagi. Perut sudah kenyang dan mata ini rasanya ringan dan cerah. Oiya posisi warung ini tepatnya di timurnya kantor PLN Ngoro, sebelah utara jalan. Namun bukanya cuma pagi doank kayaknya, soalnya pas siang pulang ke mojokerto, warung ini sudah tutup. Harga soto ayam beserta teh hangat saya cuma habis 10 ribu saja, cukup murah kan? (Ochim)

Iklan
Kuliner

Bakso Malang Pinggir Jalan itu Sudah Sangat Memuaskan

baksoJika saya kebetulan ada keperluan ke Malang, selalu menyempatkan untuk menikmati bakso khas Malang. Ya seperti yang dulu pernah saya ungkapkan disini, rasanya itu seperti belum ke Malang kalau belum makan Baksonya.

Lalu bakso mana sih yang jadi favorit saya? banyak warung bakso yang cukup terkenal di Kota Malang, namun bukan bakso kelas kedai atau restoran populer yang jadi favorit saya, melainkan bakso rombong keliling yang banyak dijumpai di pinggir jalan. Menurut saya, bakso rombong tersebut rasanya sudah cukup nikmat dan cocok di lidah saya, harganya juga murah, sangat bersahabat dengan kantong saya 😀 kemudian bakso rombong ini cukup mudah ditemui karena tersebar hampir di beberapa sudut jalan.

bakso2Dibanding dengan bakso kelas resto, menurut saya sama enaknya kok, hanya saja bakso yang di resto itu kelebihannya menyediakan bermacam-macam isi, seperti goreng udang, goreng panjang, siomay, bakso besar/kecil, bakso tulang muda, macam-macam jeroan, dll. Kalau bakso rombong itu paling isinya tahu goreng, tahu rebus, goreng panjang dan tentunya bakso ukuran sedang.

Asiknya makan bakso rombong ini ya makannya cukup di pingir jalan, duduknya dimana saja misalnya di trotoar atau diatas jok motor sambil liatin kendaraan yang lewat. Tapi yang harus jadi catatan, jika mampir beli bakso rombong keliling ini harus menanyakan harga terlebih dulu atau kita langsung minta harga yang kita mau di awal pemesanan. Ini untuk menghindari penjual nakal yang mematok harga mahal ketika kita mau bayar setelah makan bakso. Soale saya dulu punya pengalaman pernah kena harga mahal ketika mampir beli bakso rombong.

Walau bakso rombong menjadi favorit saya, sesekali juga saya pernah mampir di Bakso kedai seperti Bakso Damas yang berada di jalan Soekarno-Hatta. (Ochim)

Kuliner

Mampir ke Warung Sagu

warung Sagu Warung Bebek/Ayam Sagu (sangat gurihnya) ini sudah ada di beberapa tempat, seperti di Jombang Kota, Ngoro, Mojowarno, Mojokerto, Baron, Kasembon serta di daerah Bendo-Pare. Namun yang pertama kali muncul adalah di Jombang Kota. Nah semua warung tersebut setiap saya lewati selalu ramai oleh pengunjung. Tempatnya cukup menonjol jika dilihat dari pinggir jalan, kemudian ada semacam baliho kecil di pinggir jalan juga banyak tersebar, sehingga membuat pengguna jalan yang kebetulan lewat jadi penasaran, kayak apa sih rasanya menu makan di warung tersebut.

sagu 2Nah kebetulan kemarin saya perjalanan dari Kota Kediri bersama ortu dan adik mampir ke warung Sagu di Bendo-Pare, lokasinya yang di Bendo ini memang jauh dari keramaian Kota, tapi tetap selalu ramai oleh pengunjung. Namun kemarin pas saya mampir kebetulan lagi sepi, apa mungkin karena saya datang sore ya, jadi bukan musimnya orang cari makan.

Saya pilih tempat duduk paling luar menghadap parkiran, meja nomor 4. Saya pesen ayam bakar 3 porsi, 1 porsi ayam goreng serta 3 minuman es teh. Setelah pesen saya sempatkan ke mushola dulu untuk sholat ashar, biasanya sih pesenan agak lama datangnya maka saya tinggal sholat dulu.

sambel pencitnya cuma secuil, tapi pedes bangeett...
sambel pencitnya cuma secuil, tapi pedes bangeett…

Setelah kelar sholat, ternyata pesenan sudah tersedia di meja, cuci tangan dulu yang sudah di sediakan di dekat meja pengunjung, lalu saya menikmati menu ayam bakar. Rasa ayam bakarnya cukup enak, sesuai dengan selera lidah saya, sambelnya sangat pedes, apalagi sambel pencitnya, wah saya sampai nggak berani ngabisin 😀

daftar harga warung Sagu, saya ambil di Sagu cabang Mojowarno.
daftar harga warung Sagu, saya ambil di Sagu cabang Mojowarno.

Warung Sagu ini yang paling istimewa ya sambel pencitnya ini, meskipun sambelnya sedikit tapi pedes banget, namun bagi yang pengen sambel laen di sediakan juga sambel trasi di setiap meja, kita tinggal ngambil sesuai selera, keduanya pedes banget. (Ochim)

Kuliner

Murahnya Ayam Bakar Wong Solo Pare

ayam baka wong solo pareSudah lama saya pengen banget mampir di Ayam Bakar Wong Solo Pare, awalnya saya dikasih tau temen kalau disana sekarang harga paketan ayam bakar cukup murah, cuma 13 ribu perak saja. Hingga akhirnya beberapa hari yang lalu saya beserta saudara kembar sengaja meluangkan waktu untuk mampir habis perjalanan dari Kota Kediri.

Setelah mencari tempat duduk lesehan, saya langsung pilih menu makan dan minuman, nunggu bentar pesenan langsung datang, wah lumayan cepet, mungkin karena pengunjung nggak begitu ramai jadi pesanan sudah ready.

ayam baka wong solo pare2Sentuhan pertama saya mau nyobain potongan ayam di campur sambelnya, rasanya cukup enak, bumbunya kerasa banget, sambelnya juga pas. Satu porsi nasi ayam bakar ditemani sambel, daun kemangi, terong, dua irisan timun serta beberapa potongan tempe.

struk ayam bakar wong soloSetelah kelar makan, langsung menuju kasir untuk bayar, saya sebutkan nomor meja lalu mbak kasir menghitung pesenan meja saya tadi, total semua 51 ribu saja.

Kalau harganya murah gini, bisa sering-sering mampir nih, trus yang jadi catatan khusus dari sodara saya, ternyata ayam bakar wong solo Pare masih lebih murah ketimbang yang Kediri Kota, khususnya porsi tempe penyetnya, yang di Pare lebih besar. (Ochim)

Kuliner

Nasi Goreng Depan Kantor Kecamatan Puncu

warung nasgorEfek belum sarapan, siang jam 12-an saya mulai resah di kantor, perut minta segera diisi. Mau ke kantin tapi males, menunya nggak menarik, pengen makan yang agak enakan dikit. Lalu saya inget sebuah warung namanya Miroso. Menu andalannya nasi dan mie goreng, aneh banget ya, siang-siang ada warung nasi goreng, tapi memang itulah menu yang disediakan oleh warung yang lokasinya bersebelahan dengan kantor Kecamatan Puncu.

Ya uwes langsung ambil kontak lalu menuju parkiran ambil motor, ngacir ke warung Miroso. Riding sekitar 3 km sudah sampai lokasi dan pesen nasi goreng. Begini penampakane…

nasi goreng depan kantor kecamatan puncuRasanya cukup nendang, ada pedes-pedesnya lagi, asik juga siang hari makan nasi goreng, porsinya sangat pas. Kalau harga 8 ribuan saja, pokoknya duit 10 ribu sudah dengan es teh. Monggo yang kebetulan berada di kawasan Puncu mampir nyobain nasi goreng atau mie goreng di warung yang berada tepat di sebelah selatan kantor Kecamatan Puncu. (Ochim)