Munculnya regulasi LCGC (Low Cost Green Car) dari Menteri Perindustrian yang digadang-gadang bisa menghemat energi dan murah, nampaknya akan membawa dampak negatif kedepannya. Bagaimana tidak? jika pabrikan mobil memproduksi mobil-mobil murah, otomatis nantinya permintaan dari konsumen akan membludak.
Seperti Toyota dan Daihatsu dari tahun kemarin sudah mempersiapkan mobil kembarnya yaitu si Agya dan Ayla, ternyata tingkat pemesanannya cukup tinggi. Bisa dibayangkan nantinya jika mobil murah ini laku di pasaran, tentunya akan membuat jalanan semakin macet, penuh dengan kendaraan pribadi.
Harusnya pemerintah memperbaiki dulu sistem transportasi umum yang nyaman dan murah sehingga akan menarik konsumen untuk memakai kendaraan umum. Sekarang ini kan hampir semua orang punya kendaraan sendiri dan saat melakukan aktivitasnya, mereka lebih suka memakai motor atau mobil pribadi.
Nah jika pemerintah memperbaiki sistem transportasi masal dengan menjadikannya lebih nyaman dan murah, maka akan menarik para pengguna kendaraan pribadi untuk berpindah ke transportasi umum, tentunya malah bisa menghemat bahan bakar yang hanya terpakai untuk kendaraan umum. Hemat energi nyata bisa dilakukan. (Ochim)
Ochim Personal Blog 
makin jossss subsidinya
Orang miskin gak kebagian
walah…
bener banget om. Jika naek transport umum kaya kereta bisa nyaman dan murah, pastinya naek motor cuma dua minggu sekali untuk jalan-jalan nyari angin ajah…
iya bang cuma buat jalan2 saja di akhir pekan 😀
Sebetulnya banyak orang enggan menggunakan kendaraan pribadi dengan berbagai resikonya, akan tetapi sarana transportasi umum yang nyaman dan aman di indonesia ini nyaris tidak ada mas …. Jadi solosi satu satunya menggunakaan kendaraan pribadi dengan semua resikonya, dan hal inilah yang membuat tambah semrawutnya jalan raya dan membengkaknya penggunaan BBM, sesungguhnya apabila tidak menghitung keuntungan sesaat untuk memasukkan infestor asing sebanyak banyaknya dengan kerugian jangka panjang yang jelas jelas nyata, pemerintah memberikan subsidinya pada angkutan masal agar nyaman dan aman akan tetapi hal ini tidak dapat di jadikan tolak ukur pertumbuhan ekonomi sehingga gengsinya tidak ada bagi pemerintah … Mohon maaf ini pandangan pribadi saya saja mas … Apabila membuat tidak berkenan di hati mohon untuk di hapus saja
iya mas saya sendiri juga sebenarnya lebih menyukai transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi,lebih praktis saja…
nggak saya hapus mas..disini bebas berpendapat… 😀
yaudah ga usah ada mobil lagi aja.. hehe
http://kusuma11wijaya.wordpress.com/2013/09/14/semeraut-di-jalanan-apakah-bisa-diatasi/
hwhehee ya jangan gitu mas…
sapa saja boleh pake mobil,hanya saja dengan adanya mobil murah malah hanya akan menyebabkan masyarakat berbondong-bondong pake mobil dan tentunya menambah kemacetan di jalan…
mestinya produk yang masih diproduksi saat ini yang dibuat green car bukan membuat produk baru
boleh juga mas…
Akhirnya mobil murah meriah ini jadi diproduksi setelah dulu regulasi LCGC mau dihapus
ya pekara boros gak boros energi itu urusan belakang kak Ochim, yang penting kuota 1,1juta mobil laku pertahun terpenuhi. sukur-sukur melebihi 🙄
lengkapnya bisa dibaca disini kak
http://redbike92.wordpress.com/2012/09/26/mobil-murah-meriah-vs-jokowi-ahok/
walah…
kira2 sampeyan uga ikutan pesan tuh mobil nggak? atau malah udah punya di rumah?
laaah…kok ditanya gitu…saya lho nggak setuju dengan peraturan LCGC,tapi lebih mendukung pemerintah yang mau memperbaiki sistem transportasi umum yang nggak bisa diandalkan.
jelas saya nggak mendukung program tersebut mbak.
tanya : apa efeknya jika mobil ayla menggunakan bahan bakar selang seling premium dan pertamak, secara bergantian ?