Antara Motor Matic, Bebek dan Sport, Mana yang Paling Ideal?

Berbagai macam tipe sepeda motor yang ditawarkan pabrikan di Indonesia, membuat konsumen harus bisa memilih dengan cermat untuk dijadikan transportasi sehari-hari dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, berkendara dengan motor adalah pilihan sebagian besar masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja, sekolah, ataupun melakukan aktifitas lainnya.

Namun dari semua jenis motor tersebut mana sih yang paling ideal untuk dipakai harian?? mari kita bahas satu-satu…

Matic.

Motor ini adalah kendaraan yang paling fleksibel dibandingkan yang lain. Kita tinggal putar grip gas, motor langsung ngacir tanpa memindahkan persneling, dan tentunya bisa bawa barang bawaan. Motor ini cocok untuk rider yang nggak mau repot dan memilih praktisnya berkendara. Namun ketika melewati jalan turunan, matik akan terus ngacir liar karena tidak ada yang mengendalikan putaran roda belakang, dan ini sangat berbahaya.CMIIW. Dan kelemahan yang lain adalah konsumsi BBM yang cenderung boros.

Bebek.

Motor jenis ini sudah ada sejak dulu sekitar tahun ’70-an, dengan memakai kopling otomatis, motor bebek bisa lebih mudah dalam mengendarai dan bisa membawa barang bawaan lebih banyak. Selain itu, rata-rata konsumsi bahan bakar juga lebih irit dibandingkan motor matic atau sport. Menurut saya, motor tipe bebek nyaris tanpa kekurangan jika kita pakai harian.

Sport.

Biasanya motor sport mempunyai kapasitas mesin yang lebih besar, tampilan yang disukai kaum adam karena desain sportynya. Lebih cocok jika dibawa berkendara jarak jauh karena posisi riding yang relatif lebih nyaman. Namun kekurangannya adalah kesulitan jika membawa barang bawaan karena tidak ada bagasi.

Nah menurut saya, dari semua kelebihan dan kekurangan jenis motor diatas, motor bebek adalah yang paling ideal jika kita pakai harian. Lebih praktis karena tidak memakai kopling ditangan kiri, bisa bawa barang bawaan, lebih irit bahan bakar, bisa memakai gigi persneling sesuai kondisi jalan, dan tentunya bisa buat engine brake ketika berada di jalan menurun atau ketika berhenti secara mendadak dengan menurunkan gigi persneling secara beruntun. (Ochim)